Saturday, January 16, 2016

Padi Lokal



Menurut catatan sejarah, Indonesia memiliki lebih dari 8000 jenis padi lokal yang pernah ditanam, dipelihara secara mandiri oleh para petani (nenek moyang) kita.
Ironi kini, tak habis jari tangan kita menghitung berapa jenis padi lokal yang ditanam. Dan tahukan kita berapa jenis padi yang sehari-hari kita santap? keragaman jenis padi akan sulit kita temukan karena, lebih dari 8ribu varietas padi kini hilang dan punah...
Korporasi dan pemilik kapital produsen benih, berperan besar dalam mendorong hilangnya ribuan varietas itu. Selain itu, mereka juga telah sukses menggusur, mengambil alih harga diri petani, sebagai pihak yang seharusnya berdaya dan mandiri atas benih yang mereka tanam. 
Di era Industri Pertaniain kini, para petani "terpaksa" tidak memiliki daya untuk memilih apa yang mereka tanam. Petani dibuat bergantung pada perusahan benih, membeli benih-benih yang akan ditanam. Tak berhenti disitu, dengan membeli benih-benih dari perusahaaan, mereka juga mau gakmau membeli pupuk dan pestisida yang dibutuhkan benih tersebut untuk tumbuh baik, lengkaplah sudah!
Dari satu sisi benih saja, Arus besar, bisnis industri pertanian, sudah bisa melumpuhkan keberdayaan petani. Dan saking besarnya arus ini, seperti gakbisa dilawan.
Tapi, apalah arti hidup tanpa harga diri, tanpa keberdayaan...
Hidup adalah masalah waktu, taklama kita hidup, lahir sendiri dan matipun gak beramai-ramai. Hidup kita hanya bisa ditandai jika kita mampu memberikan arti dan pembeda...
‪#‎aruskecil‬ ‪#‎pertanianekologis‬ ‪#‎petanirevolusioner‬ ‪#‎revolusimejamakan‬‪#‎daulatpangan‬ ‪#‎tanikita‬ ‪#‎petanicihuy‬ ‪#‎kitatani‬

0 comments:

Post a Comment