Monday, January 11, 2016

Food Miles ‪#‎Dekatsegarsehat‬


Suatu ketika pernah saya hadir di suatu forum diskusi, yang membahas tentang pemanasan global. Pada saat makan siang, dan break, selain disediakan maksi, aneka kudapan juga aneka buah-buahan. Salah satu yang menarik perhatian saya adalah keberadaan 'Apel Washington' di meja makan itu. Imaji saya berkembang. Saya bayangkan, apel import ini telah menjalani perjalanan jauh berhari-hari, dari kebun apel diangkut naik truk, lalu naik pesawat terbang, butuh beberapa hari perjalanan (Food Miles). Si apel butuh BBM dan Avtur, untuk sampai di depanku. Dia juga butuh container, bisa dari kayu (tebang pohon) ataupun dari gabus stereofoam (penyebab gas rumah kaca). Dia juga butuh ruang penyimpanan artinya butuh gudang berpendingin, (butuh lahan khusus). Dia butuh plastic untuk kemasan (bisa nyampah). Artinya berapa emisi carbon yang dihasilkan untuk menyumbang pemanasan global? Berapa kerugian ekologis yang ditimbulkan dari perjalanan apel ini?Selain itu, setelah apel berada berhari-hari di jalan, siapa yang bisa menjamin jika apel ini bebas pengawet? Ironi apel Washington di diskusi pemanasan gombal ( baca : global).
Sebagian besar masyarakat kita masih ngefans import, gakpede dengan yang local. Beranggapan apapun yang berbau luar negri lebih bagus dari yang local, termasuk makanan. Yang harus kita ingat, kebutuhan apapun (termasuk pangan), jika berjarak jauh, pasti butuh waktu, (bisa berhari-hari, bahkan mungkin juga berminggu-minggu) ; butuh BBM untuk transportasi ; butuh packing ; dan karena kita gaktahu asal-usulnya, maka kita juga gakbisa jamin perlakuan yang diberikan pada produk tersebut, entah diberikan pengawet, perasa atau pewarna? Situasi dan kondisi itu membuat kita sendiri selaku konsumen gakbisa jamin produk tersebut segar dan sehat kan? Sebaliknya, makanan lokal yang dekat dengan jangkauan kita, dekat artinya hemat BBM, rendah emisi, tidak perlu gudang penyimpanan yang menyita lahan, gakperlu packaging sumber sampah, dekat artinya segar, tidak perlu pengawet.
Saya meyakini Makanan Terbaik adalah makanan yang kita tanam dan rawat dengan penuh cinta, ditanam tanpa pemberian pupuk dan pestisida yang menyakiti tanah dan menimbulkan kesengsaraan mikrob dan hewan-hewan lain, juga ketidakseimbangan ekologis. Karena kita menanamnya dengan cinta, tanaman itu tumbuh baik dan berdoa untuk kebaikan dan keberkahan kita. Ketika kita menanamnya,berarti dekat dengan jangkauan dan ruang hidup kita, artinya bisa memperolehnya dalam kondisi masih segar dan lebih sehat. Kita tahu pasti asalusulnya, kita juga bisa meminimalisir kerusakan ekologis.
‪#‎aruskecil‬ ‪#‎dekatsehatsegar‬ #aruskecil ‪#‎daulatpangan‬ ‪#‎revolusimejamakan‬ ‪#‎petanirevolusioner‬ ‪#‎petanicihuy‬ ‪#‎dekatsegarsehatkuat‬ ‪#‎foodmiles‬ ‪#‎sekolahpagesangan‬ #dekatsegarsehatkuat

0 comments:

Post a Comment