Friday, March 18, 2016

Panen Chantel

Rasa haru dan bahagia menyeruak didada. Melihat kebun yang indah, didalamnya ada chantel, kacang tanah, kacang panjang, padi, koro, benguk, kelor, singkong, garut, ganyong, jali. hari ini chantel siap panen!

Terbayang sekitar 6 bulan lalu, kami harus bekerja keras menyiapkan kompos, pupuk kandang, dan bokashi untuk merehabilitasi lahan. Setiap sore selama beberapa bulan, pekerjaan kami tak jauh dari kandang sapi dan kambing, mengambil kotorannya sebagai bahan utama pupuk kandang. Tak kurang 1 Truk pupuk kandang berhasil kami buat dan angkut guna mengurug dan 'menyehatkan' lahan kebun kepuket ini. Tetapi, sebelumnya, di bulan Oktober- November 2015, saat di Jogja panas tinggi, keringat kami juga harus mengucur deras, dibawah terik matahari harus mencangkul, membolak-balik tanah dan menyiapkan lahan.

Setelah kami menyiapkan lahan, kami juga masih deg-deg-an mengingat, hampir semua orang di desa 'meragukan' apa yang kami lakukan, sistem bertani alami, tanpa urea, tanpa pestisida, tanpa obatobatan, apakah bisa menuai hasil yang sepadan ?

Hari ini, semua yang kami curahkan terbayar setelah melihat apa yang tampak di depan kami. Bersyukur pada Tuhan atas apa yang kami terima hari ini. Kami hanya 6 orang remaja bersemangat (Oki Cahya Murni Thok Lipiaa Tighasatu Hanan Wulan Haryanti dan Seorang 'Emak-emak Gila'. 

Pelajaran hari ini : Hidup itu perlu keyakinan, keyakinan akan menjadi ruh dan penuntun bagi perjuangan mimpi kita.

Salam hangat dari lahan chantel !











0 comments:

Post a Comment