Monday, May 9, 2016

...dijawil, dipanggil...



Saya dijawil, dipanggil, dan diajak oleh rasa ingin tahu ke sebuah acara asyik, "Memanggil Kembali Cita Rasa Panganan nDeso". Kemarin sore, berjibaku dg kemacetan saat puncak liburan panjang, menuju selatan Jogja ke Dusun Wintaos Panggang, Gunung Kidul.
Menikmati jajaran pohon jati dan pegunungan kars, ditingkahi gerimis senja selama hampir 2 jam di perjalanan. Menjelang magrib kami sampai di rumah Murni, salah satu siswa Sekolah Pagesangan. Tenda sudah berdiri, tikar rapi digelar, tampak beberapa teman duduk di ruang tamu. Selamat datang lagi, bisik saya dalam hati.
Rumah bergaya limasan inilah saya menginap semalam. Dua kasur yg digelar di lantai bertegel di senthong sebelah kiri akan menjadi tempat saya tidur. Makan malam dg lodeh kluwih sungguh nikmat. Ini kali pertama saya makan kluwih. Bakda 'Isya tamu lain datang berkumpul di lapangan voli di depan rumah murni. Kami akan belajar membuat tempe benguk. Sejam lebih kami heboh dg keasyikan mengisi dan membungkusi benguk. Kemudian dilanjut dg ngobrol heboh tentang pangan lokal, tentang perjuangan, menjalin persahabatan, mengingat lagi dan memetakan hal ke depan.
Minggu pagi, mari hepi-hepi kulineran aneka olahan pangan lokal. Yuhuuu.. ada jeruk bali, nangka sabrang alias sirsak, dan pisang. Sarapan buah saya aman krn dari rumah juga sudah bawa sangu salak dan jeruk pacitan. Selain buah, ada sayur hasil kebun yg dijual mentah seperti bligo, kluwih, kecipir, petai cina. Untuk yg mau makan di tempat, sudah tersaji pecel, trancam, dan jangan lombok yg dapat dimakan dg nasi jagung atau nasi merah. Ada juga mie penthil yg dimasak ala spageti vegan. Paling wow adalah snacknya. Just name it, aneka olahan labu, ubi, singkong, tiwul, pisang, dan jagung tersaji menjadi makanan yg enak banget. Harganya sangat ramah di kantong. Mulai dari 1.000-15.000.
Bermakna banget, serasa hadir ditengah keluarga sendiri. Panganan berkualitas diolah dg baik dan tak perlu risau krn dijamin dari petani yang manusiawi menanamnya dengan hati. Anak-anak muda yg berbangga hati membangun desa, para ibu bersuka cita memasak aneka sajian khas, pendamping yg keren, para tamu yg datang dari luar desa, serta pemerintah desa saling mendukung.
Jelas ini positive vibes yg membuat endorphin fully charge, bangga menjadi bagian dari Sekolah Pagesangan. Proviciat mbak Diah Widuretno dan anak-anak Sekolah Pagesangan. 
Matur nuwun.























0 comments:

Post a Comment